Proses Bisnis di Berbagai Industri Bidang Desain Komunikasi Visual (PROBIS DKV)
Proses Bisnis di Berbagai Industri Bidang Desain Komunikasi Visual (PROBIS DKV)

 

Proses Bisnis di Berbagai Industri Bidang Desain Komunikasi Visual (PROBIS DKV)

Desain Komunikasi Visual (DKV) merupakan bidang yang vital bagi berbagai industri, mengingat perannya dalam menciptakan komunikasi visual yang efektif dan menarik. Proses bisnis dalam DKV dapat bervariasi tergantung pada industri yang dilayani, namun secara umum, ada beberapa tahapan yang biasanya dilalui. Berikut adalah penjelasan tentang proses bisnis DKV di beberapa industri utama:

1. Industri Periklanan dan Pemasaran

Tahap Proses:

  1. Briefing Klien: Proses dimulai dengan pertemuan antara tim DKV dan klien untuk memahami kebutuhan, tujuan, dan target audiens dari kampanye pemasaran atau iklan.
  2. Riset dan Analisis: Tim melakukan riset pasar dan analisis kompetitor untuk mendapatkan wawasan yang relevan bagi proyek.
  3. Konsep dan Ideation: Mengembangkan konsep kreatif dan ide-ide awal yang sesuai dengan brief klien.
  4. Desain dan Pengembangan: Membuat desain visual berdasarkan konsep yang disetujui. Ini termasuk pembuatan sketsa, mockup, dan prototipe.
  5. Revisi dan Persetujuan: Menyempurnakan desain berdasarkan feedback dari klien hingga mencapai persetujuan akhir.
  6. Produksi dan Implementasi: Produksi material visual (seperti iklan cetak, digital, video) dan implementasi kampanye di berbagai platform.
  7. Evaluasi dan Optimalisasi: Mengukur efektivitas kampanye dan membuat penyesuaian jika diperlukan untuk hasil yang optimal.

Contoh Industri: Agensi periklanan, perusahaan branding, tim pemasaran internal perusahaan besar.

2. Industri Teknologi dan Pengembangan Web

Tahap Proses:

  1. Pengumpulan Kebutuhan: Mengumpulkan kebutuhan dari klien atau stakeholder untuk memahami tujuan situs web atau aplikasi.
  2. Wireframing dan Prototyping: Membuat wireframe dan prototipe untuk menunjukkan struktur dan alur pengguna.
  3. Desain UI/UX: Mengembangkan desain antarmuka pengguna (UI) dan pengalaman pengguna (UX) yang intuitif dan menarik.
  4. Pengembangan dan Integrasi: Mengimplementasikan desain ke dalam kode oleh tim pengembang.
  5. Pengujian dan Iterasi: Melakukan pengujian untuk memastikan desain berfungsi dengan baik di berbagai perangkat dan platform. Melakukan iterasi berdasarkan feedback pengguna.
  6. Peluncuran dan Pemeliharaan: Meluncurkan situs web atau aplikasi dan menyediakan pemeliharaan berkelanjutan untuk memastikan performa optimal.

Contoh Industri: Perusahaan pengembangan web, startup teknologi, perusahaan aplikasi mobile.

3. Industri Media dan Hiburan

Tahap Proses:

  1. Konsep Kreatif: Mengembangkan konsep kreatif yang sesuai dengan tema atau cerita yang ingin disampaikan.
  2. Pre-produksi: Merencanakan setiap aspek produksi, termasuk storyboard, skrip, dan shot list.
  3. Produksi Konten: Merekam video, mengambil gambar, atau membuat animasi sesuai dengan rencana pre-produksi.
  4. Post-produksi: Mengedit konten visual, menambahkan efek khusus, grafik, dan melakukan koreksi warna.
  5. Distribusi dan Promosi: Merilis konten melalui saluran media yang sesuai dan mempromosikannya untuk mencapai audiens yang lebih luas.
  6. Evaluasi dan Feedback: Mengumpulkan feedback dari audiens dan melakukan evaluasi untuk proyek mendatang.

Contoh Industri: Perusahaan produksi film, stasiun TV, agensi media digital.

4. Industri Pendidikan dan Pelatihan

Tahap Proses:

  1. Analisis Kebutuhan Pembelajaran: Memahami kebutuhan belajar dari target audiens atau institusi pendidikan.
  2. Perencanaan Konten: Mengembangkan silabus atau struktur kursus yang mencakup semua topik yang relevan.
  3. Desain Materi Pembelajaran: Membuat materi pembelajaran yang menarik, termasuk presentasi, video, dan modul interaktif.
  4. Pengembangan Konten: Memproduksi dan mengedit konten pembelajaran berdasarkan desain yang direncanakan.
  5. Implementasi dan Pengajaran: Menggunakan materi pembelajaran dalam kelas atau platform e-learning.
  6. Evaluasi dan Pengembangan Berkelanjutan: Mengumpulkan feedback dari peserta didik dan memperbarui materi berdasarkan kebutuhan dan perkembangan baru.

Contoh Industri: Institusi pendidikan, perusahaan e-learning, penyedia pelatihan korporat.

5. Industri Desain Produk dan Kemasan

Tahap Proses:

  1. Briefing dan Ideation: Mengumpulkan kebutuhan produk dari klien dan mengembangkan ide desain awal.
  2. Riset Pasar: Melakukan riset tentang tren desain dan preferensi konsumen.
  3. Pengembangan Konsep: Membuat konsep desain yang inovatif dan fungsional.
  4. Prototyping: Membuat prototipe produk dan kemasan untuk pengujian awal.
  5. Revisi dan Penyempurnaan: Mengoptimalkan desain berdasarkan feedback dari klien dan pengujian produk.
  6. Produksi Massal: Memproduksi produk dan kemasan dalam skala besar sesuai dengan spesifikasi desain.
  7. Peluncuran Produk: Memperkenalkan produk ke pasar melalui berbagai saluran distribusi.

Contoh Industri: Perusahaan manufaktur, brand consumer goods, agensi desain produk.

Kesimpulan

Proses bisnis dalam bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) sangat bervariasi tergantung pada industri yang dilayani. Namun, secara umum, tahapan-tahapan seperti briefing, riset, pengembangan konsep, produksi, dan evaluasi merupakan elemen kunci yang hampir selalu ada. Memahami proses bisnis ini membantu para profesional DKV untuk bekerja lebih efisien dan efektif, serta memberikan solusi kreatif yang memenuhi kebutuhan klien dan pasar.

Post a Comment

أحدث أقدم